Ende
dikenal luas karena keberadaan Danau Kelimutu, situs sejarah rumah Bung Karno,
dan rumah tradisional Wologai. Namun sebenarnya tidak hanya itu. Salah satu
destinasi unggulan yang tidak kalah indahnya adalah Pantai Pasir Putih Maurole.
BERADA
di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupten Ende, pantai ini berada di
sisi utara Pulau Flores. Keindahnnya sangat luar biasa, siapa saja yang
menginjakkan kaki di pantai ini pun pasti tertegun dan dibuatnya tehenyak
dengan daya aksotik yang dimilikinya.
Lautan
yang teduh dan tenang dengan kebersihan pantai seolah menghentikan detak jarum
jam. Alamnya yang masih sangat alami membuat pantai ini ramai dikunjungi oleh
wisata lokal. Tiap hari Minggu, pantai ini tidak pernah alpa dari kunjungan
pencinta pantai dan penikmat keindahan.
“Tiap Minggu kami biasa ke sini, datang
bersama keluarga atau teman-teman kantor. Di sini selain udaranya segar, kita
mandi bersama namun juga pemandangannya indah sehingga kami foto-foto bersama
di sini,” tegas Yoseph Kita, pengunjung di pantai yang berjarak 87 km dari
kota Ende itu.
Pasir
putih mewarnai bibir pantai dengan beberapa bebatuan kecil di atasnya menambah
pesona pantai ini menjadi eksotik. Ketika mentari mencapai garis kulminasi,
tampak air laut menyurut. Dan, pantai yang dangkal pun menjadi medan yang indah
bagi para pengunjung untuk melihat siput dan berbagai biaota laut yang ada di
sekitarnya.
Tidak
hanya tempat yang tepat untuk berpose dengan latar Pulau Palue di belakangnya
namun tempat bermandi ria juga menjadi lokus bagi para pungunjung untuk bisa
menikmati sunset ketika senja menyapa bumi. Untuk bisa mencapai Pantai
Pasir Putih Maurole ini bisa ditempuh dari jalur Maumere sekitar 1,5 jam dengan
mobil dan 3 jam dari Kota Ende.
Kebersihan
pantai yang belum terjamah oleh berbagai sentuhan tangan manusia membuat
warna-warni di seputar pantai akibat plankton dan biaota laut tampak begitu
asri dan indah di pelupuk mata, keeksotikan yang terisi di permukaan telah
menjadi pemandangan yang sangat menakjubkan untuk mata bila dipandang dari
kejauhan.
Namun
dari berbagai keindahan yang bisa dinkmati, letaknya yang jauh dari pemukiman
penduduk membuat pantai ini juga masih jauh dari sentuhan pembangunan dan
pelayanan bagi wisatawan. Tak ada bangunan rumah atau pondok di seputar pantai
yang ada hanya pepohonan dan semak. Karena itu, siap saja yang berdatangan
harus membawa bekal sendiri, karena selain tidak ada kios atau para penjual di
sana, juga tata kelola pengembangan sebagai sebuah daerah wisata masih jauh
panggang dari api.
“Pantai
ini sudah indah namun belum di tata secara baik, pengunjung sudah ramai kalau
seandainya ada rumah-rumah keccil terus ada tempat-tempat jualan seperti
makanan kecil, pasti pantai ini akan lebih banyak dikunjungi orang,” tutur
Matheus Sari salah satu pengunjung yang sempat berwisata ke sana.
Ketika
senja menyapa bumi, keindahan Pasir putih Maurole tiada duanya, lekukan
perbukitan yang berada di sisi daratan, dengan lautan lepas di depannya,
disirami oleh pancuran mentari senja yang perlahan tenggelam dari permukaan
bumi membuat suasan senja terasa begitu mempesona.
Bunyi
burung dan hewan hutan mengiringi suasana di kala senja tiba, desiran ombak
yang mengalun pelan, dengan sesekali tampak ikan terbang yang menari di atas
permukaan pantai seakan suasana menjadi hidup, alam seeakan bernyanyi ria,
binatang bersorak gembira seakan memuji Dia yang telah menjadikan semua ini
ada.
Keindahan
yang tampak telah menjadi potensi untuk dikembangkan dan sekaligus menjadi
tantangan Pemda setempat dan pelaku wisata dalam proses untuk pengembangannya
ke depan.
wah mantapppp
ReplyDeleteternyata indah juga ya eja pantai maurole...........
ReplyDeleteia eja
Delete